Search-form

Sabtu, 30 April 2011

TVI Express bukan Money Game Skema Ponzi: TVI Express Bukan Penipuan

Skema Ponzi

Pada dasarnya skema Ponzi ini adalah sebuah kegiatan penipuan investasi dimana uang pembayaran imbalan hasil investasi dibayar kepada investor lama dari bagian uang investor baru, bukan berasal dari hasil keuntungan bisnis tempat investasi dijanjikan.

Kata Ponzi diambil dari nama belakang seorang imigran Italia yang menetap di Boston yaitu Charles K. Ponzi (1882-1949).

Pada saat setelah PD I (1914-1918), adanya perbedaan inflasi antar negara sehingga mengakibatkan adanya perbedaan biaya pos antara AS dan negara2 Eropa (termasuk Italia). International postal reply coupons (IRC) – semacam kupon yang dapat dipergunakan seseorang sebagai pengganti perangko untuk mengirim surat jawaban kenegara lain. IRC ini dapat dibeli pada harga di negara dimana IRC ini dibeli. Karena adanya perbedaan inflasi maka harga IRC diantara beberapa negara adalah berbeda (dicontohkan disini harga IRC di Italia lebih murah dibandingkan di AS). Sehingga IRC dari Italia diborong ke AS dan dijual dengan harga yang lebih tinggi. Menurut Ponzi usaha ini dapat mendatangkan keuntungan bersihnya sebesar 400 % (setelah dipotong biaya dan kurs tukar).

Sekalipun secara “prinsip” (dalam hitungan matematis) bisnis itu sangat menguntungkan, tetapi dalam prakteknya tidak bisa berjalan karena adanya pembatasan impor. Yang dijual Ponzi kepada relasi dan investor lain adalah “prinsip”ini, sedangkan prakteknya disembunyikan. Dan praktek yang dilakukan Ponzi bukanlah bisnis kupon itu, tetapi membuat skema investasi (palsu).

Pembagian hasil investasi dimasukkan ke dalam skema. Para investor yang bergabung padanya memahami bahwa dari bisnis jual-beli kupon, keuntungannya dihitung berdasarkan skema yang sudah dibuat. Tetapi mereka tidak mengetahui bahwa skema itu dijalankan Ponzi sebagai skema murni, tanpa melibatkan bisnis jual-beli kupon itu.

Jadi, di sini jelas, Ponzi melakukan penipuan. Dia bilang ke investor bahwa hasil investasi itu adalah dari bisnis jual-beli kupon, tetapi kenyataannya adalah bahwa hasil investasi si investor lama itu berasal dari uang investor baru. Jadi, mekanisme kerja skema Ponzi gali lubang tutup lubang, artinya “uang investor baru (pemasukan) digunakan untuk membayar kewajibannya kepada investor lama (pengeluaran)”. 

Dengan melihat peluang mendapatkan uang yang banyak ini, pada 26 Desember 1919  Ponzi mendirikan perusahaan yang dinamakan “The Security Exchange Company”(SEC) dan mengajak relasinya untuk berinvestasi dengan janji diberikan 50% return dalam jangka waktu 45 hari atau 100% return (double your money) dalam 90 hari (sedangkan bunga bank hanya 5% saat itu). Ini adalah hasil investasi yang sangat tinggi dalam waktu yang sangat cepat (10 atau 20 kali lipat). Karena hitungan matematis Ponzi itu masuk akal dan menggiurkan, banyak orang yang bergabung. Dalam waktu relatif cepat (6-7 bulan) Ponzi berhasil mengumpulkan kelolaan investasi sebesar US$ 15 juta (atau $140 juta kurs hari ini atau 1,26 triliun rupiah) dengan investor sebanyak 40.000 orang.

Karena peserta investasi ini sudah sedemikian banyak sedangkan laju pertambahan peserta baru yang melamban mengakibatkan Ponzi kesulitan membayar return dana investasi (yang jatuh tempo setiap 45 atau 90 hari); dan akhirnya skema ini menjadi runtuh. Ketika pengeluaran lebih besar dari pemasukan, maka skema Ponzi akan runtuh dan investor baru akan kehilangan uangnya.

Pada tanggal 26 Juli 1920, skema Ponzi mulai runtuh.  Koran harian Boston mempertanyakan legitimasi skema ponzi ini. Dan pemerintah daerah melarang adanya investasi baru, sebelum pemeriksaan keuangan terhadap SEC selesai. Hanya dalam hitungan jam, ribuan investor meminta uangnya dikembalikan. Ponzi mengembalikan uang kepada mereka yang memintanya. Pada akhir hari pertama, ia telah melunasi hampir 1000 klaim. Banyak investor yang menarik dananya dan tiadanya investor baru yang menanamkan modalnya. Dua minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1920, auditor, bank, dan surat kabar menyatakan bahwa Ponzi bangkrut. Banyak investor (baru) yang mengalami kerugian.

Yang dapat untung adalah “Ponzi” atau perusahaan penyelenggara berskema ponzi dan investor-investor yang awal/lama. Sedangkan, investor yang yang baru akan “gigit jari”, alias rugi karena kehilangan uangnya.

- oOo -


TVI Express BUKAN Skema Ponzi
Apakah TVI Express itu money game berskema ponzi?

Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa skema ponzi ini adalah skema investasi palsu. Sedangkan TVI Express itu bukanlah investasi, tetapi bisnis jaringan. Oleh karena itu, tidak ada jaminan dan kepastian waktunya kapan seseorang balik modal atau kapan dapat $10000. Kalau member TVI Express berani memastikan kapan dapat $10000, itu berarti dia sudah “memalsukan” sistem TVI Express menjadi sebuah investasi.

Kedua, Ponzi dengan sengaja menipu dengan mengatakan yang tidak sebagaimana adanya. Dia tidak menjalankan bisnis jual-beli kupon, tetapi dia mengatakan bahwa hasil investasi itu adalah dari keuntungan bisnis kupon. Nah, patokan informasi yang benar tentang TVI Express adalah website www.tviexpress.com . Apakah ada penipuan di website TVI Express itu? Saya melihat bahwa yang terjadi adalah bukannya TVI Express yang menipu, tetapi member TVI Expres yang salah menjelaskan apa itu TVI Express, bagaimana sistem dan produknya. Bonus $10000 dibilang 100juta, padahal hanya 90 juta. Ketika member tidak menerima 100 juta, dia kecewa. Voucher diskon hotel/resort dibilang gratis, padahal yang gratis hanyalah room charge. Ketika member booking hotel, dia kaget karena harus bayar pajak dan layanan hotel.

TVI Express adalah member get member. Memang betul, member lama dibayar oleh sebagian uang member baru hasil perekrutan. Karena, di dalam kememberan, perekrutan itu sama dengan penjualan. Dari hasil penjualan ini, member lama mendapatkan rewardnya. Sekalipun demikian, ini beda sekali dengan skema ponzi karena di TVI Express pembayarannya itu transparan di muka dan bukan gali lubang tutup lubang.  Lihat perhitungan sederhana di bawah ini:
*Detail perhitungannya saya tidak setuju, tetapi kesimpulan bahwa TVI Express itu untung, saya setuju

Dari video di atas, kita melihat bahwa ada hitungan matematis yang logis mengapa dengan modal $275, kita bisa mendapatkan $10000. (Jika kita sudah menjadi member, maka kita bisa membeli voucher member seharga $250 secara online.) Ini bukanlah magic, tetapi sebuah hitungan matematika yang logis.

Uang dari member ini bukanlah satu-satunya keuntungan TVI Express. Itu hanya keuntungan awal saja. Keuntungan selanjutnya adalah tatkala TVI Express mengadakan EVENTS (http://www.tviexpress.com/worldwideevents.php). TVI Express sendiri mengkategorikan dirinya sebagai Events Company.

TVI offers many activities that are specially designed to promote togetherness and mutual support including more than 2,000 training sessions each year, glamorous recognition events, festive Open House and fun carnivals.
(http://www.tviexpress.com/why-tvi.php)

Selain itu, ada keuntungan-keuntungan dari hasil kerjasama antara TVI Express dengan pihak ketiga tatkala meluncurkan kartu/tiket diskon. Misalnya, TVI Express bekerja sama dengan El John, travelcare, dan Pasaraya. Di Pasaraya, pada event yang sudah disetujui, member TVI Express dapat diskos 25-30%.

Tampak bahwa, perusahaan membayar para distributor dari hasil keuntungan. Ini membuat perusahaan bebas dari hutang. Dengan cara itulah, TVI Express akan langgeng, tidak runtuh. Bisa menjadi investasi yang bagus untuk kedepannya.

Dalam skema Ponzi sesungguhnya tidak ada keuntungan. Uang yang dibayar kepada investor pertama berasal dari investor yang belakangan. Jadi, dalam skema Ponzi, yang pertama gabung PASTI SELALU lebih untung dibandingkan yang belakangan masuk. Di sini tidak ada kompetisi yang fair, karena yang belakangan gabung adalah KORBAN (penipuan).

Di TVI Express, sekalipun Anda belakangan bergabung, tetapi kalau lebih cepat mendapatkan 6 downline, maka Anda bisa membalap upline/orang yang mengajak Anda. Anda bisa mendapatkan $10000 lebih dulu daripada upline Anda. Jadi, ada kompetisi yang fair dalam sistem bisnis TVI Express.
Dan dengan adanya multi akun/ user ID di TVI Express, di mana “upline” bisa menjadi “downline” dari “downline”nya dia sendiri, maka istilah yang belakangan itu adalah korban menjadi tidak mungkin. Di dalam BOARD, semua adalah PARTNER/MITRA.

Skema ponzi runtuh hanya dalam hitungan 7 bulan dengan member hanya 40 ribu. Ini beda sekali dengan TVI Express yang kini sudah hampir berusia 23 bulan (hampir 2 tahun). Member TVI Express di seluruh dunia sudah mencapai sekitar 1 juta orang. Sistem bukannya runtuh, tetapi justru berkembang pesat ke seluruh negara.

Perusahaan money game mungkin bisa menipu dengan memberikan beberapa mobil dan penghasilan besar kepada member-member awalnya. Tetapi, bagaimana dengan TVI Express yang sudah membayar $10000 kepada seribu member lebih (yang oleh ratusan orang dibelikan mobil). Dan hebatnya, TIDAK ADA SATUPUN member yang dapat $10000 dan uangnya tidak bisa cair.

Jangankan dibandingkan TVI Express dengan money game. Dibandingkan dengan MLM, TVI Express lebih hebat. Mana ada, dalam sejarah network marketing di Indonesia, ada sebuah perusahaan MLM yang bisa menelorkan ratusan mobil dalam hitungan 11 bulan (usia TVI Express Indonesia)?

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More